Seputar Perkebunan Sawit Kalimantan adalah blog yang memuat informasi mengenai perkebunan kelapa sawit terlengkap dan terpercaya
Selasa, 27 Desember 2022
Cara Mengatasi Hama di Kebun Sawit
Senin, 26 Desember 2022
Mengenal Bibit Sawit Simalungun
Bibit sawit Simalungun merupakan varietas yang paling banyak diminati. Salah satu penyebabnya adalah varietas Simalungun memiliki hasil yang tinggi.
Rata-rata petani memilih varietas Simalungun karena CPO yang dihasilkan tinggi dan tanaman toleran kekeringan.Tidak hanya perusahaan swasta dalam negeri, banyak BUMN tetangga juga menggunakan varietas Simalungun.
Karena varietas ini mampu menghasilkan TBS yang cukup banyak dibandingkan dengan varietas lainnya. Selain itu, TBS varietas Simalungun juga diminati oleh pabrik kelapa sawit (PKS) karena tingkat rendemen minyaknya yang tinggi mencapai 26,5 persen.
Minggu, 04 Desember 2022
Kebun Kelapa Sawit Kalimantan Beserta Dampaknya
Cadangan kelapa sawit Kalimantan adalah salah satu sumber daya utama Indonesia. Bahkan, keberadaan perkebunan kelapa sawit tersebut juga telah mendongkrak pembangunan ekonomi negara. Hal ini mungkin karena minyak sawit yang dihasilkan dari buah sawit banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pabrik yang satu ini merupakan peluang untuk membuka usaha yang bagus.
Pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Kalimantan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal dengan perkebunan kelapa sawitnya. Namun bukan hanya pohon kurma saja yang ditanam secara luas, terutama untuk bahan pangan (sayuran dan buah-buahan). Misalnya sawi, nanas, pisang, pepaya, bayam, jagung, seledri, dll. Khusus untuk produksi kelapa sawit di Kalimantan antara tahun 2003 dan 2005, produksi kelapa sawit meningkat sekitar 33% dibandingkan tahun sebelumnya. Di saat yang sama, performanya sendiri naik sekitar 35,3%. Kemajuan produksi kelapa sawit mungkin disebabkan oleh peningkatan produksi tanaman yang tidak berproduksi pada tahun pertama tahun yang sama tahun 2005. Sebaliknya, kemajuan budidaya dan produksi rakyat hanya 3,25% dan 2,89% masing-masing. Hasil panen petani besar dan kecil pada tahun 2005 adalah 2,22 ton/ha dibandingkan 1,69 ton/ha. Penghasil utama kelapa sawit adalah Kabupaten Sangau. Hasil jatuh ke 171 . Total produksi di Kalbar 72 ton. Persentase ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya, yang menunjukkan bahwa daerah lain juga telah memulai budidaya/produksi kelapa sawit.
Pengembangan dan Pelestarian Perkebunan Kelapa Sawit di Kalimantan
Pulau Kalimantan merupakan salah satu penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia. Menurut data hutan, Pulau Kalimantan meliputi area seluas 53,1 juta hektar, dimana 36,5 juta hektar atau 68,8% merupakan kawasan hutan (hutan dan non hutan) seluas 16,5 juta hektar. hektar atau 31,1 juta hektar di provinsi Kalimantan.
Sebagai contoh, Provinsi Kalimantan Timur yang merupakan salah satu perkebunan kelapa sawit paling berharga di Pulau Kalimantan terus melestarikan keanekaragaman hayati di Kalimantan Timur. Rumah Keanekaragaman Hayati:
(a) Taman Nasional yang terdiri dari dua bagian seluas 1.505.129 hektar;
(b) cagar alam terbagi menjadi dua bagian seluas 178,78 hektar;
(c) Cagar Alam dengan luas 103,05 hektar.
Langkah-langkah Untuk Menciptakan Perkebunan Kelapa Sawit Yang Sempurna
Kali ini, saya akan memberi tahu Anda tentang langkah-langkah untuk menciptakan perkebunan kelapa sawit yang sempurna.
Langkah 1: pemilihan bibit kelapa sawit
Benih yang digunakan dalam produksi inti kelapa sawit berkualitas tinggi. Benih-benih tersebut dapat diperoleh dari perusahaan perkebunan kelapa sawit seperti Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, PT London Sumatra (Lonsum), PT Every Yunus Estate, PT Socfin, PT Bina Sawit Makmur dan PT Dami Mas Sejahtera. Umumnya benih dari produsen ini berkualitas tinggi, dihasilkan dari persilangan yang jelas antara penangkar Deli Dura dan Pisifera. Selain itu, benih yang dilepas ke pasar seringkali melalui proses entry untuk menjamin kualitas benih tersebut.
Langkah 2: Promosikan benih
Benih kentang benih kentang kentang ch 'kepingan salju kepingan salju kepingan salju kepingan salju . Ada banyak cara untuk melakukan ini. Salah satunya memetik buah kelapa sawit dari durinya. Cara terbaik untuk menyimpan alpukat dalam tiga hari adalah menyiramnya sesekali untuk mencegah retensi kelembaban. Kurma kemudian dipisahkan dari sulurnya dan dimatangkan lagi selama tiga hari.
Ekstraksi kepahitan dari biji kelapa sawit dapat dilakukan dengan mesin khusus untuk meningkatkan efisiensi. Benih kemudian dicuci dan direndam dalam larutan Dithane M-5 0,2% selama tiga menit. Kemudian keringkan bibit kelapa sawit dan pilih bibit yang bentuknya seragam. Benih kelapa sawit yang berhasil dipanen sebelum berkecambah disimpan dalam ruangan tertutup pada suhu 27½C dan kelembapan 60 hingga 70 persen.
Perlakuan pregerminasi juga dapat dilakukan dengan merendam benih kelapa sawit dalam air selama 6-7 hari dengan pergantian air yang sering. Benih kemudian direndam dalam Dithane M – 5 0,2% selama dua menit. Terakhir, minyak kelapa sawit dikeringkan dengan udara. Perkecambahan terjadi ketika benih kelapa sawit ditempatkan dalam toples perkecambahan di ruangan bersuhu 39½C dan kelembaban 60-7 persen. Proses ini berlangsung selama 60 hari, dan bijinya dibuang selama tiga menit setiap 7 hari. Setelah itu benih direndam sebentar dalam air dengan kadar air 20-30 persen dan diangin-anginkan. Benih tersebut kembali direndam dalam Dithane M ½ 5 0,2% dalam air selama kurang lebih dua menit kemudian ditempatkan dalam ruangan yang bersuhu 27,5 C. Polong biji harus segera digunakan sebagai bibit kelapa sawit. Benih yang berumur lebih dari 30 hari tidak boleh digunakan karena kualitasnya sangat berkurang.
Langkah 3: Perawatan bibit kelapa sawit
Pembibitan kelapa sawit dapat dikembangkan dengan dua cara, melalui pembibitan dan secara langsung. Jika ingin membangun pembibitan, bersihkan terlebih dahulu pembibitan. Tanah kemudian diratakan dan peralatan irigasi disediakan. Jarak tanam yang ideal untuk tanaman kelapa sawit adalah antara 50 x 50 cm dan 100 x 100 cm, tergantung jenis bibit dan kondisi tanah. Jadi kebutuhan bibit 12.500-25.000 bibit/ha.
Kelapa sawit yang sudah berkecambah kemudian ditempatkan dalam polybag berukuran 12 x 23 cm atau 15 x 23 cm. Polybag ini diisi terlebih dahulu dengan 1,5-2 kg tanah yang sudah diayak. Benih yang berkecambah disemai sedalam 2 cm dalam polibag. Polybag kemudian disimpan dalam bedengan berdiameter 120 cm untuk menjaga kadar air. Bibit dapat dibawa ke pembibitan berumur 3 bulan, dimana setiap bibit kelapa sawit memiliki -5 helai daun. Dari polibag pertama, bibit kelapa sawit dipindahkan ke dalam polibag berukuran 0 x 50 cm atau 5 x 60 cm dengan kapasitas tumbuh 15-30 kg. Jangan lupa tanah di dalam polybag dikocok terlebih dahulu hingga menjadi lembab agar bibit kelapa sawit mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Polybag berisi bibit kelapa sawit kemudian disusun dengan pola segitiga sama sisi di atas tanah yang telah disiapkan sebelumnya untuk memudahkan visualisasi.
Sedangkan pembibitan langsung sebenarnya sama saja dengan pembibitan. Bedanya, bibit langsung disemai di polybag yang lebih besar tanpa melalui polybag bibit. Tujuannya adalah untuk menghemat waktu, uang dan tenaga.
Langkah 4: Perawatan biji kelapa sawit
Bibit kelapa sawit dirawat untuk memastikan pertumbuhan bibit yang optimal, sehat dan normal. Pemeliharaan meliputi penyiraman, pembersihan tanah, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit. Idealnya biji sawit disiram dua kali jika curah hujan 7-8 mm atau lebih.
Gulma yang tumbuh di area konstruksi sebaiknya dibersihkan 2-3 kali dalam sebulan atau disesuaikan dengan pertumbuhan rumput. Semprotkan herbisida setiap tiga bulan untuk mencegah penyebaran gulma. Benih-benih tersebut kemudian diseleksi selama -9 bulan dengan memisahkan antara bibit yang tumbuh baik dan yang tumbuh buruk. Benih yang rusak seperti sakit, cacat dan rusak harus segera dibuang.
Cara Untuk Membibitkan Benih Kelapa Sawit
Ada kalanya mereka tidak ambil pusing dan melalui proses perkecambahan benih kelapa sawit, dan petani rela membeli bibit kelapa sawit yang berumur lebih dari 12 bulan. Padahal pembelian bibit sawit seperti itu terbuka untuk bibit palsu. Jika anda membeli bibit kelapa sawit yang lebih besar saat masih berkecambah, ini sedikit lebih aman daripada curang, namun tukang kebun harus memahami pemuliaan tanaman untuk mendapatkan bibit kelapa sawit dengan kualitas terbaik. Beberapa faktor perlu diperhatikan dalam budidaya dan budidaya benih kelapa sawit. Misalnya, dalam proses pengiriman, transportasi pengiriman yang aman dan bersyarat lebih diutamakan. Metode ini mencegah penyalahgunaan dalam perjalanan dan mengurangi kecelakaan. Dalam hal ini, truk terbuka tidak disarankan.
Benih Kelapa Sawit Unggul Serta Bersertifikat di Kalimantan
Pendahuluan
Kelapa sawit merupakan tanaman utama di provinsi Kalimantan Tengah. Bisnis kelapa sawit di Kalimantan Tengah yang berkembang pesat membuat peredaran bibit sawit palsu menjadi masalah.
Jumat, 02 Desember 2022
Cara Mengetahui Dosis Pemupukan Kelapa Sawit
Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit Yang Baik Untuk Hasil Yang Baik
Langkah pertama dalam pemupukan pohon kelapa sawit adalah pemberian pupuk yang tepat tergantung umur pohon. Untuk pohon umur 0-3 tahun pupuk urea dengan dosis 0,-0 per pohon dua kali setahun. Untuk tanaman berumur di atas 3 tahun, gunakan pupuk urea dengan dosis 2-2,5 kg per tanaman, biasanya 2 kali setahun. Pemupukan kelapa sawit, maupun distribusinya, harus dipertimbangkan. Untuk pupuk berbahan dasar natrium, jarak dari pohon ke tepi luar cakram adalah 50 cm. Pupuk yang mengandung fosfor, kalium dan magnesium harus diaplikasikan pada jarak 1-3 meter dari pohon ke batang. Memilih area aplikasi yang tepat berdampak signifikan pada performa. Jika pupuk diberikan terlalu dekat atau di tempat yang tidak seharusnya, pupuk tersebut dapat merusak tanaman sawit. Oleh karena itu, pemberian pupuk harus diperpanjang untuk memaksimalkan hasil.
Cara pemupukan sawit yang baik sebelum dilakukan pemupukan adalah dengan membersihkan cakram sawit terlebih dahulu. Cakram palmar ini adalah bagian telapak tangan yang membulat. Pembersihan bale penting untuk menghilangkan gulma dan rumput liar yang mengganggu hasil panen. Jika ada pohon lain dan gulma di sekitar pohon kelapa sawit, maka harus dibersihkan untuk mencegah pemupukan terus menerus.
Untuk memupuk kelapa sawit, langkah selanjutnya adalah menentukan tempat pembuatan pupuk. Jangan pernah menaburkan pupuk kandang di tempat yang tidak seharusnya, seperti di jalan setapak atau jalan raya. Hal ini mempengaruhi hasil pembuahan. Apa yang terjadi ketika hama meningkat. Pupuk harus dioleskan di telapak tangan Anda langsung di tempat akar yang paling berbulu. Jangan lupa juga gunakan takaran atau meteran pupuk, untuk memastikan takaran yang diberikan tepat, tidak lebih tidak kurang. Jika pupuk berbentuk cair, Anda bisa menggunakan tutupnya sebagai takaran. Pupuk mendorong pertumbuhan tanaman kelapa sawit yang optimal bila diterapkan dalam dosis yang tepat dan di tempat yang tepat. Salah satu cara terbaik untuk membuat pupuk kelapa sawit adalah dengan merawat lokasinya. Pemberian pupuk tidak boleh sembarangan. Carilah area tempat tumbuhnya, seperti luka bakar, luka bakar, dan ujung daun lontar. Pupuk dapat diaplikasikan langsung ke tanah atau ditaburkan ke badan air dan kolam yang sering disebut tambak. Selain itu, mereka memupuk dengan mengairi tanah untuk melengkapi tanah dengan pupuk cair. Itu juga bisa diterapkan pada batang atau melalui daun. Seluruh proses minyak sawit dapat dipilih sesuai dengan preferensi Anda.
Pengaturan waktu pemupukan juga merupakan bagian dari pemupukan kelapa sawit yang baik. Pohon kelapa sawit yang baik ditutupi dengan pupuk selama musim hujan. Ini karena struktur tanahnya basah, tetapi tidak boleh terendam air. Tanah basah membantu pupuk terserap sepenuhnya ke dalam tanah. Namun, jika tanah terlalu basah, pupuk bisa hanyut dan tidak terserap seluruhnya. Karenanya waktu terbaik untuk memilih adalah musim hujan mengingat tanah harus lembab dan tidak terlalu tercemar. Salah satu cara terbaik untuk membuat pupuk kelapa sawit tidak hanya memperhitungkan efek atau hasil pada pohon, tetapi juga pada lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, produsen pupuk juga harus mempertimbangkan jarak antara pohon dengan sungai atau sumber air yang ada. Pemupukan tidak tepat jika dilakukan langsung di bantaran sungai karena mencemari sungai. Untuk keperluan pemupukan, jaraknya dari sungai sekitar 10 meter dari tepi sungai. Jarak ini diyakini paling penting untuk pembuahan. Berada terlalu jauh dari sungai atau sumber air berisiko mencemari sungai atau sumber air dengan pupuk atau degradasi pupuk kelapa sawit.
Perlu kesabaran untuk menyebarkan pupuk kandang atau membuat pupuk sawit. Sebagai petani kelapa sawit, Anda pasti perlu mengetahui lebih banyak tentang tanaman kelapa sawit dan cara pemupukannya. Pemupukan yang tepat sangat berpengaruh terhadap hasil tanaman yang diperoleh. Inseminasi yang benar tergantung pada dosis, di mana penggunaan diperbolehkan dan dilarang, metode inseminasi dan waktu inseminasi. Banyak perusahaan sawit maju menggunakan pemupukan udara karena merupakan cara terbaik untuk memupuk perkebunan sawit besar. Umumnya salah satu cara terbaik untuk membuat pupuk kelapa sawit adalah tidak melakukan pemupukan sesuai aturan. Dosis yang tepat, penyebaran pupuk pada tempat yang tepat dan pemilihan waktu yang tepat juga diperlukan untuk keberhasilan pemupukan. Produksi pupuk yang tepat mendorong hasil yang lebih tinggi dengan meningkatkan jumlah hama dan gulma yang menghambat pertumbuhan pohon kelapa sawit. Selain itu, pupuk yang baik harus memperhatikan aspek kelestarian lingkungan, artinya pupuk tidak diproduksi di dekat sungai atau kali. Jika tanah sawit yang dikendalikan bekerja dengan baik tanpa merusak lingkungan, itulah praktik terbaik.
Perkebunan Kelapa Sawit Kalimantan
PT memulai usaha kelapa sawit di Kotawaring Barat sekitar tahun 1994 di Kalimantan Tengah. Indo Gambut, yang kemudian dimiliki oleh beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit (PBS) swasta besar, mulai berekspansi ke Kotawaring Timur dan bagian lain di Kalimantan Tengah.
Pada saat itu, izin perkebunan kelapa sawit komersial diperlukan untuk mendapatkan izin persiapan lahan dari gubernur atau walikota kecuali diperlukan untuk membuka hutan, dan dasar pemberian izin lokasi untuk perusahaan kelapa sawit adalah PERDA no.5 RTRWP Kalimantan Tengah Tahun 1993. Kemudian, pada tahun 1999, dikeluarkan Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah tentang peta paduserasi yang kemudian menjadi PERDA no. Bagian izin (area izin HHPH) tidak produktif atau tidak dapat digunakan dan/atau tanahnya tidak memiliki nilai ekonomi. Kalaupun di lapangan hanya ada padang rumput, sehingga bagian bawahnya bisa dimanfaatkan untuk budidaya sawit dan Kementerian Kehutanan tidak perlu menghilangkan bagian hutannya, ditegaskan dalam PERDA No. 8 Tahun 2003, Keprihatinan 2003. RTRWP Kalteng, agar lahan bekas HPH tidak produktif atau tidak aktif di Kalteng. RTRWP Lahan Tambahan (APL) Lihat Surat Menhut 2000 dan Perda No. 8 tahun sejak 2003 Tentang RTRWP PBS Kalteng Perkembangan perkebunan kelapa sawit dan budidaya manusia di Kalteng Hingga saat ini, PBS berkembang pesat hingga tahun 2021. Laju pertumbuhan produksi kelapa sawit tertinggi di Indonesia mencapai 17,1 persen. Tidak dapat dipungkiri bahwa sektor investasi perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi. Produk Domestik Bruto (PDB), pembayar pajak utama dan lain-lain, setiap tahun Dana Pendapatan Daerah (DBF) Kalimantan Tengah dalam APBD Kalimantan Tengah meningkat, meskipun krisis ekonomi akibat Covid 19, di sektor perkebunan kelapa sawit mampu menjadi di tengah krisis ekonomi dan pandemi kesehatan COVID-19 yang mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Kalimantan Tengah.
Selain itu, dari sisi penyerapan tenaga kerja, sektor perkebunan kelapa sawit memegang peranan penting karena memiliki jumlah tenaga kerja terbanyak dibandingkan sektor lain di Kalteng yang menyerap ratusan ribu tenaga kerja. Selain itu, investasi perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah membuka peluang usaha bagi para pengusaha dan pedagang lokal karena multiplier effect perkebunan kelapa sawit serta kesadaran sosial dan empati terhadap perkebunan kelapa sawit. petani di Kalteng, setiap PBS memberikan dana corporate social responsibility (CSR) untuk mendukung masyarakat petani seputar pendidikan, budaya, kesehatan, pertanian masyarakat dan lain-lain, serta pendampingan masyarakat. bencana alam seperti banjir lebih banyak menderita daripada dana CSR yang digunakan. Kalteng memiliki nilai yang besar bagi pembangunan atau pertumbuhan ekonomi Kalteng saat ini dan yang akan datang, dan kelapa sawit yang paling ditopang di Kalteng paling banyak didukung oleh kebijakan pemerintah yang mengandalkan industri air di hilir yang didukung oleh sektor lain seperti pertanian dan pertanian. Usaha perkebunan kelapa merupakan aset daerah yang strategis bagi pengembangan dan pembangunan ekonomi di Kalimantan Tengah.
Namun pada tahun 2006 terjadi keretakan antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang dipimpin oleh Agustin Teras Narang dengan Menteri Kehutanan MS Kaban. Menteri Kehutanan menilai surat tahun 2000 tidak sah dan/atau dibatalkan, dalam hal ini Keputusan Bupati RTRWP Kalteng No. 8 Tahun 2003 dan tidak ada justifikasi bagi penerbitan izin lokasi untuk kegiatan budidaya kelapa sawit. , tetapi perlu dilakukan lagi. mengacu pada Perjanjian Penggunaan Hutan (TGHK), yang artinya juga harus ada pengecualian dari Kementerian Kehutanan. Terlepas dari pergeseran sebagian Dewan Nasional melalui Kementerian Kehutanan, kelapa sawit dan perkebunan menghadapi kerugian karena banyak kelapa sawit di TGHK dikonversi menjadi hutan (HP) dan lahan hutan harus dibuka, awalnya tidak memerlukan pelepasan kawasan. Karena itu, menurut saya, ada kesenjangan antara daerah dan pusat dalam hal undang-undang dan standar hukum.
Namun, pemerintah daerah harus tunduk pada sikap pemerintah pusat untuk menyesuaikan RTRWP Kalteng dengan keinginan pemerintah pusat atau TGHK PERDA no. 5/2015 untuk RTRWP Kalteng. Kondisi ini disebabkan oleh otonomi daerah yang belum tuntas atau bisa disebut dengan otonomi sebagian. Konflik standar ini juga menimbulkan masalah bagi perkebunan kelapa sawit yang sudah beroperasi di lapangan, karena menerapkan praktik atau peraturan yang sudah ketinggalan zaman, mengubah status tempat kerja seperti HP, HPK, yang sebelumnya tidak aman dan/atau status APL 2003 RTRWP Kalteng , dan mengutip surat Menteri Kehutanan, 2000. Hal ini menimbulkan dilema yang sulit bagi PBS untuk mengimplementasikan keluaran lokasi, khususnya lokasi HP. sulit dibangun karena memerlukan penggantian tanah dan/atau penggantian dengan tanah APL atau HPK di area yang luas. Untuk lahan pengganti sendiri, reboisasi atau reboisasi kawasan pengganti ibarat jeruk minum jeruk. Kompleksitas masalah telah menimbulkan tuduhan oleh LSM atau pihak lain bahwa PBS beroperasi di lahan HP meskipun bertentangan dengan norma pusat dan daerah, dengan kelapa sawit yang tampaknya diakui sebagai deforestasi. . . . . atau deforestasi, padahal ada sektor lain yang terlibat dalam pengelolaan hutan sebelum investasi perkebunan sawit, baik legal (resmi) maupun illegal (resmi) dan illegal logging.
Cara Merawat Kebun Kelapa Sawit Yang Baik Dan Benar
Proses tersebut dioptimalkan untuk produksi buah kelapa sawit dengan kelompok yang lebih besar. Beberapa langkah penting untuk mendapatkan kencan yang lebih baik. Salah satunya adalah perawatan yang baik, dengan mempertimbangkan kondisi tumbuh sekaligus pemilihan pupuk yang tepat. Kenaikan pasti bisa mempengaruhi harga jual.
Kelapa sawit merupakan komoditas penting yang menghasilkan banyak devisa di Indonesia. Tentu saja, jika Anda memiliki telapak tangan yang besar, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang sangat besar.
Untuk memiliki pohon palem yang bagus, Anda harus terlebih dahulu memahami cara merawat pohon palem. Tanpa perawatan yang tepat, kelapa sawit tidak akan tumbuh subur.
Cara merawat Kelapa Sawit untuk memaksimalkan produktivitas
Padahal, mengingat efek positif dari minyak sawit, disarankan agar pengobatan diperpanjang untuk hasil yang lebih baik.
1. Mengenal Nutrisi Minyak Kelapa Sawit
Mengetahui kebutuhan nutrisi merupakan syarat mutlak jika ingin mempelajari cara merawat tanaman kelapa sawit untuk mempercepat pertumbuhannya. Salah satu unsur hara yang dibutuhkan kelapa sawit adalah unsur hara. Beberapa nutrisi penting untuk kelapa sawit antara lain nitrogen, fosfor, potasium dan magnesium. Kelapa sawit adalah salah satu dari sekian banyak bahan yang dibutuhkan oleh kucing-kucing ini. Kekurangan nitrogen dapat menyebabkan daun kelapa sawit menguning. Bahkan ini menghambat fotosintesis, sehingga mengurangi produktivitas. Kekurangan fosfor menyebabkan penyakit, daun pendek yang tidak normal di kelapa sawit. Jika ia memang menghasilkan buah, kelapa sawit yang kekurangan fosfor menghasilkan buah yang kecil dan kering. Telapak tangan yang kaya kalium memiliki daun berwarna merah atau kuning. Jika hal ini terus berlanjut, maka daun lontar akan mengering sehingga tidak dapat lagi melakukan kerja fotosintesis. Gejala kekurangan magnesium tidak jauh berbeda dengan kekurangan nitrogen atau kalium, antara lain daun menguning dan kering. Terakhir, proses fotosintesis pada kelapa sawit dimodifikasi. Selain keempat unsur hara tersebut, kelapa sawit juga membutuhkan boron. Tapi beberapa, yang tidak sama dengan empat kali makan pertama.Kekurangan unsur hara boron juga merupakan gejala layu daun yang mengkhawatirkan. Minyak kelapa sawit, di sisi lain, membutuhkan sangat sedikit nutrisi lain seperti kalsium, belerang, besi, mangan, dan klorin. Walaupun kecil, penuhi kebutuhan mereka. Kekurangan salah satu unsur hara ini dapat mengganggu pertumbuhan kelapa sawit. Selain unsur hara, kelapa sawit membutuhkan air dan energi cahaya, di antara unsur hara lainnya. Menurut beberapa ahli, sebenarnya jumlah air kelapa sawit adalah 1500-1700 mm per tahun. Kelapa sawit merupakan tanaman yang melakukan proses fotosintesis, sehingga membutuhkan sinar matahari. Menurut penelitian, minyak kelapa sawit memiliki daya serap matahari paling rendah, sekitar 0%.
2. Tentukan jenis lahan pertanian
Langkah selanjutnya dalam merawat kelapa sawit adalah memilih jenis tanah yang tepat. Gunakan medan yang berbeda, berikan perlakuan yang berbeda. Tanah Aluvial, Latosol dan Organosol cocok untuk banyak perkebunan kelapa sawit. Tanah aluvial diketahui memiliki cadangan mineral atau unsur hara yang sangat kaya. Jenis tanah ini terdapat di sekitar sungai, sehingga teksturnya lebih lembut, mirip pasir. Aluvium mampu menyerap air dengan relatif baik, sehingga kelapa sawit memiliki sedikit air. Namun, penanamannya sangat sulit karena tanahnya membeku. Jika Anda ingin menggunakan tanah jenis ini, pastikan tanahnya terpelihara dengan baik dan tidak ada semut di tanah. Latosolimani mudah dikenali dari warna merahnya, karena terdiri dari berbagai jenis batuan yang runtuh. Karakteristik tanah ini antara lain pH asam dan tekstur gembur. Tanah latosol memiliki kelebihan yaitu jarang memadatkan tanah agar mudah ditanami, tetapi rentan terhadap kekeringan yang mengakibatkan hilangnya unsur hara. Jika Anda menggunakan lahan pekarangan, aplikasikan lebih banyak pupuk dan air ke sawit. Terakhir, tanah organosol terbentuk dari penguraian bahan organik, sehingga tentunya mengandung banyak unsur hara. Namun, tidak semua tanah organosol kaya unsur hara. Tanah organosol dibagi menjadi dua kategori, tanah humus dan tanah gambut. Tanah humus diketahui mengandung unsur hara yang cocok untuk semua jenis tanaman dan tidak memerlukan pengolahan tanah yang berlebihan. Namun, tanah gambut dibangun dengan lemah dan mengandung sedikit unsur hara. Namun bukan berarti lahan gambut tidak bisa dimanfaatkan untuk budidaya kelapa sawit. Jika Anda ingin menanam kelapa sawit di lahan gambut, langkah pertama adalah memadatkan tanah. Selain itu, tanah gambut memiliki kelebihan seperti air dan nitrogen yang melimpah.
3. Pembajakan dan Irigasi
Pengetahuan budidaya dan pengairan sangat penting jika ingin mengetahui cara merawat pohon kelapa sawit yang baru ditanam. Benar, banyak tanah memiliki banyak air, tetapi kelapa sawit terkadang kekurangan air. Maka diperlukan perawatan dan sistem irigasi yang tepat. Tanpa irigasi yang memadai, pengolahan lahan sangat sulit, sehingga hasil perkebunan kelapa sawit lebih rendah. Biaya, aliran air, manajemen dan efisiensi pelaksanaan sistem irigasi harus diperhatikan. Juga mendapatkan sumber air untuk mengoptimalkan sistem irigasi sehingga ekonomis dan mudah dalam pelaksanaannya.
Pengendalian Gulma dan Hama
Gulma adalah pohon yang tumbuh dekat dengan pohonnya, menyerap unsur hara, dalam hal ini kelapa sawit. Beberapa gulma umum termasuk rerumputan, gulma berdaun lebar, alang-alang dan pakis. Gulma ini dapat dihilangkan untuk melindungi herbal terbaik. Cara terbaik untuk mengendalikan gulma adalah membuang rumput untuk pengobatan. Jika gulma tumbuh, segera singkirkan dan bakar. Langkah ini diperlukan agar bagian salju tidak jatuh lebih jauh ke tanah. Tambalan berumput yang jatuh ke tanah dapat tumbuh kembali dengan cepat. Saat Anda selesai menyiangi, cangkul tanah dari area tumbuh untuk memastikan akarnya dicabut dengan benar. Jika hanya sedikit akar hijau yang tersisa, gulma akan tumbuh kembali. Selain gulma, hama yang menyerang kelapa sawit juga harus diperhatikan. Berdasarkan pengamatan lapangan, hama kelapa sawit yang paling banyak ditemukan adalah hawar, aphid dan ulat tanduk. Ulat cenderung memakan buah mentah, menyebabkan kerusakan pada tanaman. Semut api menjatuhkan daun kelapa sawit terlalu cepat, sehingga mengganggu fotosintesis.
Kamis, 01 Desember 2022
Kebun Sawit Terluas di Indonesia
- Riau Perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia terletak di Riau. BPS melaporkan bahwa pada tahun 2019, luas areal kelapa sawit di Provinsi Riau adalah 2.71,50 hektar, lebih tinggi dari banyak provinsi lain di Indonesia. Apalagi, angka ini akan meningkat menjadi sekitar 2.853,80 hektar pada 2020. Tahun depan, itu. Pada tahun 2021, luas perkebunan kelapa sawit di Riau akan meningkat menjadi 2.860,80 hektar.
- Sumatera Utara Sumatera Utara merupakan penghasil kelapa sawit terbesar kedua di Indonesia. Menurut BPS, Provinsi Sumut memiliki 1.373,30 ha budidaya kelapa sawit pada tahun 2019. Budidaya kelapa sawit di Sumut diperkirakan akan menurun tajam menjadi 1.325,10 hektar pada tahun 2020. berkurang menjadi 1.285,80 hektar.
- Kalimantan Barat Kalimantan Barat merupakan provinsi terbesar ketiga di Indonesia. Luas kelapa sawit di Kalimantan Barat diperkirakan meningkat 2017,50 hektar pada 2019 menjadi 2.039,20 hektar pada 2020. Tahun lalu, luas kelapa sawit di Kalimantan Barat bertambah 2.117,90 ha. Selain ketiga provinsi tersebut, beberapa daerah lain di Indonesia memiliki produksi kelapa sawit yang besar, seperti Kalimantan Tengah seluas 2018,70 hektar pada tahun 2020, dan Sumatera Selatan seluas 2018,70 hektar. 1198,00 per 2020 crore
Bibit sawit Unggul Bersertifikat
Banyak orang yang beranggapan bahwa proses sertifikasi atau pelabelan bibit kelapa sawit hanya bergantung pada kondisi bibit tersebut. Padahal, proses sertifikasinya sangat ketat.
Tujuan dari persyaratan ini adalah untuk memastikan bahwa konsumen menerima tidak hanya benih yang terlihat lebih baik tetapi juga berkualitas lebih tinggi. Pada saat yang sama, ini memastikan konsumen membeli opsi yang tepat. Memesan D x P Yangambi berarti konsumen harus menerima benih D x P Yangambi, bukan D x P Langkat.
Lalu, bagaimana standar benih bersertifikat?
Pertama, benih harus disertai dengan dokumentasi.
1) aplikasi Sertifikat;
2) Izin Produsen Benih
3) Laporan pengujian minyak sawit
4) daftar silang
5) Pemilihan hatcheri yang siap distribusi
6) pengiriman
7) Tersedianya tenaga kerja pertanian yang berkualitas
8) sertifikat kepemilikan tanah
9 ) laporan peternakan.
Kedua, benih harus memiliki struktur fisik yang benar. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanaman berumur 9-18 bulan atau lebih. Tanaman berumur lebih dari 18 bulan dapat diidentifikasi pada umur 2 bulan dengan perlakuan khusus seperti pemangkasan, penyaringan dan pemupukan tambahan. Benih bebas dari hama dan penyakit yang serius. Bahan taman berumur 10 bulan dengan minimal 12 helai daun. Pada umur 12 bulan, daun harus memiliki minimal 15 basa. Untuk polibag, ukuran polibag minimal untuk bibit berumur kurang dari 12 bulan adalah 30 cm x 0 cm, dan ukuran polibag minimal untuk bibit berumur 12 bulan ke atas adalah 0 cm x 50 cm.
Bagaimana jika dokumen dan persyaratan fisik tidak terpenuhi? Benih mungkin tidak bersertifikat. Oleh karena itu, penting untuk dicatat bahwa menjual benih secara ilegal memiliki risiko penuntutan. Ini berlaku untuk benih yang tidak bersertifikat maupun yang tidak memenuhi persyaratan. Artinya, jika produsen benih mengatakan DXP Companions 6 pada labelnya, tetapi secara fisik True DxP, keduanya tetap ilegal, meskipun keduanya merupakan varietas unggul.
Cara Membedakan Bibit Sawit Jantan dan Betina
Kelapa Sawit (Al-Ais) merupakan salah satu perusahaan industri penting penghasil bahan bakar dan minyak goreng. Di Indonesia, perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Aceh, dan Solawa. Kelapa sawit umumnya dicirikan sebagai pohon dengan akar berserat yang tajam hingga setinggi dua meter. Selain itu, akar roh tumbuh ke atas untuk ventilasi. Daunnya kompleks di permukaan, hijau tua di tengah dan hijau muda. Durinya tidak terlalu keras dan tajam, batangnya ditumbuhi daun lontar.
Saat membiakkan tanaman, benih berkualitas tinggi dan unggul harus dipilih untuk mencapai hasil maksimal. Dalam pemilihan bibit unggul, perlu diketahui cara membedakan bibit kelapa sawit jantan dan betina, karena bibit kelapa sawit jantan memiliki kualitas yang lebih rendah dibandingkan bibit kelapa sawit betina, antara lain:
Ciri Bibit kelapa sawit jantan tidak mengandung biji ujung daun.
- Panjang dan besar, lebih banyak dari biji lainnya.
- Saya sudah lama mengejar bunga jantan.
- Biasanya terlihat pada usia 7 bulan.
Ciri-ciri bibit kelapa sawit betina :
- Di ujung daun ada seutas benang, semacam benang berwarna hijau.
- Bunga betina tampak lebih besar dan lebih halus.
- Tinggi rata-rata dan ukuran batang.
- Biasanya muncul pada usia 6-7 bulan.
Cara Mengetahui Bibit Sawit yang Palsu
Bagaimana cara mengidentifikasi bibit sawit yang palsu? Dengan pesatnya pertumbuhan industri kelapa sawit dalam negeri, kebutuhan pucuk kelapa sawit sebagai bibit tanaman juga semakin meningkat. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menghasilkan benih sawit yang berkualitas dalam jumlah banyak. Bagaimana cara mengidentifikasi daun palem palsu? Dengan pesatnya pertumbuhan industri kelapa sawit dalam negeri, kebutuhan pucuk kelapa sawit sebagai bibit tanaman juga semakin meningkat. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menghasilkan benih sawit yang berkualitas dalam jumlah banyak. Sayangnya, peningkatan permintaan bibit tidak diimbangi dengan ketersediaan bibit kelapa sawit di dalam negeri. Kondisi ini mendorong pemerintah mengimpor bibit sawit dari luar negeri seperti Malaysia, Papua Nugini dan Kosta Rika. Masalah muncul ketika ada orang yang ingin meraup untung sebanyak-banyaknya dengan cara memproduksi bibit kelapa sawit secara acak tanpa memperhatikan cara yang benar. Oleh karena itu kualitas kuman yang dihasilkan tidak terkontrol dan jenisnya tidak dapat ditentukan.
Jadi bagaimana Anda tahu jika pucuk kelapa sawit itu palsu? Berikut ciri-ciri benih palsu yang harus Anda perhatikan, antara lain: Ketebalan cangkang lebih tipis karena diambil langsung dari kebun. Tekstur permukaan benih terlihat lebih kasar dan terlihat kotor Kematian benih . pucuk juga lebih tinggi.
Selain ciri-ciri di atas, pucuk sawit palsu juga dapat diamati setelah benih tumbuh menjadi tanaman sawit. Diantaranya, pertumbuhan tanaman tidak normal, pertumbuhan tidak seragam, dan tingkat produktivitasnya sangat rendah. Buah kelapa sawit yang dihasilkan dari pucuk semu juga memiliki produksi minyak yang cukup rendah.
Cara Menjadikan Bibit Sawit Agar Unggul
Berikut adalah langkah-langkah untuk menciptakan perkebunan kelapa sawit yang sempurna.
Tahap 1: Pemilihan bibit kelapa sawit
Bibit yang digunakan untuk produksi bibit kelapa sawit harus berkualitas tinggi. Bibit ini tersedia dari produsen bibit kelapa sawit seperti Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan (PPKS), PT London Sumatera (Lonsum), PT Tunggal Yunus Estate, PT Socfin, PT Bina Sawit Makmur dan PT Dami Mas Sejahtera. Secara umum, benih dari para petani ini berkualitas tinggi dan dihasilkan dari persilangan yang jelas antara penangkar Deli Dura dan Pisifera. Selain itu, benih yang masuk ke pasar biasanya melalui beberapa tahap masuk untuk memastikan kualitas benih.
Tahap 2: Perkecambahan Benih
Tujuan dari perkecambahan biji adalah untuk menumbuhkan bibit dengan mengubah biji kelapa sawit menjadi tunas dan akar muda. Ada banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satunya mencabut batang kelapa sawit dari durinya. Waktu yang ideal untuk berbuah adalah 3 hari, dengan penyiraman sesekali untuk menjaga kelembapan.
Kemudian dipisahkan dari buah anggur dan didiamkan lagi selama 3 hari.
Ekstraksi ampas dari biji kelapa sawit dapat dilakukan dengan mesin khusus dan lebih efisien. Biji kemudian dicuci bersih dan direndam dalam Zitane M-.
5 0,2% selama 3 menit. Benih kelapa sawit kemudian dikeringkan dan disortir agar benih seragam. Bibit sawit berkualitas baik, dipanen sebelum berkecambah, disimpan dalam ruangan tertutup pada suhu 27,5°C dan kelembaban 60-70%.
Perawatan prakemunculan juga dapat dilakukan dengan merendam benih kelapa sawit dalam air selama 6-7 hari dan mengganti air secara berkala. Benih kemudian direndam dalam Zitane M –5 0,2% selama 2 menit. Terakhir, biarkan kacang kelapa sawit mengering.
Perkecambahan dilakukan dengan menempatkan benih kelapa sawit dalam toples perkecambahan pada ruangan dengan suhu 39,5°C dan kelembaban 60-7%. Proses ini biasanya memakan waktu 60 hari, selama benih dikeluarkan selama 3 menit setiap 7 hari.
Setelah itu benih direndam sebentar dalam air hingga mengandung kadar air 20-30% kemudian diangin-anginkan. Selain itu, benih direndam kembali dalam larutan ditane M 1/2.
5 Biarkan 0,2% selama sekitar 2 menit dan tempatkan di ruangan bersuhu 27,5°C. Biji kelapa sawit akan berkecambah secara spontan setelah 10 hari. Bibit yang bertunas, seperti bibit kelapa sawit, harus segera digunakan. Jangan gunakan benih yang berumur lebih dari 30 hari karena kualitasnya telah menurun secara signifikan.
Tahap 3: Proses penanaman kelapa sawit
Pembibitan kelapa sawit dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pembibitan langsung dan pembibitan langsung. Jika ingin membuat pembibitan, bersihkan terlebih dahulu pembibitan. Dengan cara ini tanah diratakan dan diairi. Jarak tanam bibit kelapa sawit yang ideal adalah 50 x 50 cm sampai 100 x 100 cm, tergantung jenis bibit dan kondisi tanah. Oleh karena itu, benih yang dibutuhkan adalah 12.500 hingga 25.000 benih/ha.
Bibit kelapa sawit dikecambahkan dan ditempatkan dalam polibag berukuran 12 x 23 cm atau 15 x 23 cm. Kantong plastik berisi 1,5-2 kg tanah yang diayak. Taburkan benih yang berkecambah dalam kantong plastik sedalam sekitar 2 cm. Polybag disimpan dalam bedengan berdiameter 120 cm untuk menjaga tingkat kelembapan. Benih dapat dipindahkan ke persemaian pada umur 3-Bulan yang dipegang masing-masing telapak tangan-5 daun.
Dari polybag pertama, bibit kelapa sawit dipindahkan ke polybag dengan ukuran yang sama. 0×50cm atau Ukurannya 5 x 60 cm dan berisi 15-30 kg tanah tumbuh. Ingatlah untuk mencuci tanah di dalam polybag terlebih dahulu hingga lembab agar bibit kelapa sawit lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya. Susun kantong plastik berisi bibit kelapa sawit berbentuk segitiga sama sisi di atas tanah yang telah disiapkan terlebih dahulu agar mudah diperiksa kondisinya.
Proses penyemaian langsung sebenarnya sama dengan cara persemaian. Perbedaannya adalah benih disemai langsung ke dalam polybag besar tanpa melalui polybag. Tujuannya adalah untuk menghemat waktu, uang, dan tenaga.
Tahap 4: Perawatan bibit kelapa sawit
Bibit kelapa sawit dirawat untuk memastikan bibit berkualitas baik, sehat dan tumbuh normal. Pemeliharaan meliputi penyiraman, pembersihan tanah, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit. Idealnya, bibit kelapa sawit harus disiram dua kali sehari kecuali curah hujan lebih dari 7-8 mm.
Gulma yang tumbuh di areal tanam sebaiknya disapu 2-3 kali dalam sebulan atau disesuaikan dengan laju pertumbuhan gulma. Kami merekomendasikan penyemprotan herbisida setiap tiga bulan sekali untuk mengendalikan pertumbuhan gulma. Bibit ini dipilih berdasarkan umur-9 bulan, pisahkan bibit yang tumbuh baik dari bibit yang tumbuh buruk. Benih berkualitas buruk seperti benih sakit, cacat atau rusak harus segera dibuang.
KAPUR DOLOMIT, Manfaat Serta Kegunaanya Untuk Kelapa Sawit
Dolomit adalah mineral yang mengandung kalsium (CaO) dan magnesium (Mg). Pupuk dolomit merupakan pupuk yang mengandung mineral dolomit. Tuju...
-
Kelapa Sawit (Al-Ais) merupakan salah satu perusahaan industri penting penghasil bahan bakar dan minyak goreng. Di Indonesia, perkebun...
-
Dolomit adalah mineral yang mengandung kalsium (CaO) dan magnesium (Mg). Pupuk dolomit merupakan pupuk yang mengandung mineral dolomit. Tuju...
-
Bagaimana cara mengidentifikasi bibit sawit yang palsu ? Dengan pesatnya pertumbuhan industri kelapa sawit dalam negeri, kebutuhan pu...