Kali ini, saya akan memberi tahu Anda tentang langkah-langkah untuk menciptakan perkebunan kelapa sawit yang sempurna.
Langkah 1: pemilihan bibit kelapa sawit
Benih yang digunakan dalam produksi inti kelapa sawit berkualitas tinggi. Benih-benih tersebut dapat diperoleh dari perusahaan perkebunan kelapa sawit seperti Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, PT London Sumatra (Lonsum), PT Every Yunus Estate, PT Socfin, PT Bina Sawit Makmur dan PT Dami Mas Sejahtera. Umumnya benih dari produsen ini berkualitas tinggi, dihasilkan dari persilangan yang jelas antara penangkar Deli Dura dan Pisifera. Selain itu, benih yang dilepas ke pasar seringkali melalui proses entry untuk menjamin kualitas benih tersebut.
Langkah 2: Promosikan benih
Benih kentang benih kentang kentang ch 'kepingan salju kepingan salju kepingan salju kepingan salju . Ada banyak cara untuk melakukan ini. Salah satunya memetik buah kelapa sawit dari durinya. Cara terbaik untuk menyimpan alpukat dalam tiga hari adalah menyiramnya sesekali untuk mencegah retensi kelembaban. Kurma kemudian dipisahkan dari sulurnya dan dimatangkan lagi selama tiga hari.
Ekstraksi kepahitan dari biji kelapa sawit dapat dilakukan dengan mesin khusus untuk meningkatkan efisiensi. Benih kemudian dicuci dan direndam dalam larutan Dithane M-5 0,2% selama tiga menit. Kemudian keringkan bibit kelapa sawit dan pilih bibit yang bentuknya seragam. Benih kelapa sawit yang berhasil dipanen sebelum berkecambah disimpan dalam ruangan tertutup pada suhu 27½C dan kelembapan 60 hingga 70 persen.
Perlakuan pregerminasi juga dapat dilakukan dengan merendam benih kelapa sawit dalam air selama 6-7 hari dengan pergantian air yang sering. Benih kemudian direndam dalam Dithane M – 5 0,2% selama dua menit. Terakhir, minyak kelapa sawit dikeringkan dengan udara. Perkecambahan terjadi ketika benih kelapa sawit ditempatkan dalam toples perkecambahan di ruangan bersuhu 39½C dan kelembaban 60-7 persen. Proses ini berlangsung selama 60 hari, dan bijinya dibuang selama tiga menit setiap 7 hari. Setelah itu benih direndam sebentar dalam air dengan kadar air 20-30 persen dan diangin-anginkan. Benih tersebut kembali direndam dalam Dithane M ½ 5 0,2% dalam air selama kurang lebih dua menit kemudian ditempatkan dalam ruangan yang bersuhu 27,5 C. Polong biji harus segera digunakan sebagai bibit kelapa sawit. Benih yang berumur lebih dari 30 hari tidak boleh digunakan karena kualitasnya sangat berkurang.
Langkah 3: Perawatan bibit kelapa sawit
Pembibitan kelapa sawit dapat dikembangkan dengan dua cara, melalui pembibitan dan secara langsung. Jika ingin membangun pembibitan, bersihkan terlebih dahulu pembibitan. Tanah kemudian diratakan dan peralatan irigasi disediakan. Jarak tanam yang ideal untuk tanaman kelapa sawit adalah antara 50 x 50 cm dan 100 x 100 cm, tergantung jenis bibit dan kondisi tanah. Jadi kebutuhan bibit 12.500-25.000 bibit/ha.
Kelapa sawit yang sudah berkecambah kemudian ditempatkan dalam polybag berukuran 12 x 23 cm atau 15 x 23 cm. Polybag ini diisi terlebih dahulu dengan 1,5-2 kg tanah yang sudah diayak. Benih yang berkecambah disemai sedalam 2 cm dalam polibag. Polybag kemudian disimpan dalam bedengan berdiameter 120 cm untuk menjaga kadar air. Bibit dapat dibawa ke pembibitan berumur 3 bulan, dimana setiap bibit kelapa sawit memiliki -5 helai daun. Dari polibag pertama, bibit kelapa sawit dipindahkan ke dalam polibag berukuran 0 x 50 cm atau 5 x 60 cm dengan kapasitas tumbuh 15-30 kg. Jangan lupa tanah di dalam polybag dikocok terlebih dahulu hingga menjadi lembab agar bibit kelapa sawit mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Polybag berisi bibit kelapa sawit kemudian disusun dengan pola segitiga sama sisi di atas tanah yang telah disiapkan sebelumnya untuk memudahkan visualisasi.
Sedangkan pembibitan langsung sebenarnya sama saja dengan pembibitan. Bedanya, bibit langsung disemai di polybag yang lebih besar tanpa melalui polybag bibit. Tujuannya adalah untuk menghemat waktu, uang dan tenaga.
Langkah 4: Perawatan biji kelapa sawit
Bibit kelapa sawit dirawat untuk memastikan pertumbuhan bibit yang optimal, sehat dan normal. Pemeliharaan meliputi penyiraman, pembersihan tanah, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit. Idealnya biji sawit disiram dua kali jika curah hujan 7-8 mm atau lebih.
Gulma yang tumbuh di area konstruksi sebaiknya dibersihkan 2-3 kali dalam sebulan atau disesuaikan dengan pertumbuhan rumput. Semprotkan herbisida setiap tiga bulan untuk mencegah penyebaran gulma. Benih-benih tersebut kemudian diseleksi selama -9 bulan dengan memisahkan antara bibit yang tumbuh baik dan yang tumbuh buruk. Benih yang rusak seperti sakit, cacat dan rusak harus segera dibuang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar