Cadangan kelapa sawit Kalimantan adalah salah satu sumber daya utama Indonesia. Bahkan, keberadaan perkebunan kelapa sawit tersebut juga telah mendongkrak pembangunan ekonomi negara. Hal ini mungkin karena minyak sawit yang dihasilkan dari buah sawit banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pabrik yang satu ini merupakan peluang untuk membuka usaha yang bagus.
Pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Kalimantan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal dengan perkebunan kelapa sawitnya. Namun bukan hanya pohon kurma saja yang ditanam secara luas, terutama untuk bahan pangan (sayuran dan buah-buahan). Misalnya sawi, nanas, pisang, pepaya, bayam, jagung, seledri, dll. Khusus untuk produksi kelapa sawit di Kalimantan antara tahun 2003 dan 2005, produksi kelapa sawit meningkat sekitar 33% dibandingkan tahun sebelumnya. Di saat yang sama, performanya sendiri naik sekitar 35,3%. Kemajuan produksi kelapa sawit mungkin disebabkan oleh peningkatan produksi tanaman yang tidak berproduksi pada tahun pertama tahun yang sama tahun 2005. Sebaliknya, kemajuan budidaya dan produksi rakyat hanya 3,25% dan 2,89% masing-masing. Hasil panen petani besar dan kecil pada tahun 2005 adalah 2,22 ton/ha dibandingkan 1,69 ton/ha. Penghasil utama kelapa sawit adalah Kabupaten Sangau. Hasil jatuh ke 171 . Total produksi di Kalbar 72 ton. Persentase ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya, yang menunjukkan bahwa daerah lain juga telah memulai budidaya/produksi kelapa sawit.
Dampak perkebunan kelapa sawit Sekitar tahun 1985, areal penanaman kelapa sawit tiba di Kalimantan 2 ribu hektar. Kemudian terjadi pertumbuhan yang signifikan sekitar 8 ribu hektar (2000) dan perubahan hutan hingga 20,2 juta hektar. Tapi saat itu, Kalimantan adalah yang terbaik. Selain penghijauan, pemerintah juga mendapat manfaat dari tersedianya perkebunan kelapa sawit, antara lain:
Pertumbuhan pembangunan wilayah => Kehadiran perkebunan kelapa sawit di Kalimantan telah menyebabkan pembangunan lebih lanjut di wilayah tersebut. Yang terpenting, dimungkinkan untuk membangun jalan dari perkebunan ke pusat kota, yang juga dapat digunakan oleh penduduk setempat.
Pertumbuhan pendapatan per kapita daerah => Faktor lainnya adalah ketersediaan kelapa sawit di Kalimantan yang tidak lepas dari kebutuhan tenaga kerja petani kelapa sawit, sehingga meningkatkan pendapatan per kapita di beberapa daerah juga.
Berkontribusi pada kesejahteraan buruh tani => Salah satu penerima manfaat dari usahatani sawit ini adalah buruh itu sendiri. Biasanya, perusahaan perkebunan mendirikan pusat pelayanan kesehatan dan pendidikan terpadu di lingkungan pekerja. Penduduk setempat juga menggunakan ruang tersebut.
Meskipun perkebunan kelapa sawit masuk akal, berada di dalam dan di luar penduduk desa, pada kenyataannya juga dapat merusak lingkungan. Selain itu, budidaya kelapa sawit berdampak signifikan terhadap habitat satwa liar lain yang menghuni kawasan tersebut. Misalnya orangutan, badak dan hewan lainnya dapat memberikan ekosistem yang seimbang di kawasan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar