Hama yang menyerang tanaman kelapa sawit :
1. Hama Tungau
Penyebab: Tungau merah (Oligonychus)
Tungau ini berukuran 0,5 mm, hidup di sepanjang tulang daun sambil menghisap cairan daun sehingga warna daun berubah menjadi warna perunggu mengkilat. Hama ini tumbuh dengan cepat dan berbahaya pada kondisi cuaca kering saat musim kemarau. Gangguan tungau di persemaian dapat mengakibatkan kerusakan bibit.
Pengendalian: penyemprotan dengan acaricide Tetradifon (Tedion) 0,1 - 0,2%. Racun ini dapat digunakan dengan baik karena tidak membunuh musuh alaminya.
2. Hama serangga.
Penyebab : Hama ulat setora (Setora nitens)
Kupu-kupu Setora bertelur di bawah permukaan daun dekat ujung. Ulat Setora memakan daun dari bawah, sehingga terkadang hanya tersisa batangnya saja.
Pengendalian: Ulat ini dapat dikendalikan dengan penyemprotan racun kontak, misalnya Hostation 25 ULV, Sevin 85 ES, Dursban 20 EC dengan konsentrasi 0,2 - 0,3%
3. Kumbang Oryctes
Penyebab : Oryctes rhinoceros
Gejala serangan: Kumbang dewasa memasuki daerah titik tumbuh dan memakan bagian yang lunak.
Pengendalian : untuk mencegah berkembangnya hama ini, kebersihan di sekitar tanaman harus dijaga dengan baik. Sampah atau pohon mati dibakar agar larva hama tersebut mati. Pemberantasan secara biologis menggunakan cendawan Metharrizium anisopliae dan Baculovirus oryctes virus.
4. Ngengat tandan kelapa sawit
Penyebab: ngengat Tirathaba mundella
Gejala serangan: Telur Tirathaba bertelur pada tandan buah terutama pada buah yang masak atau busuk. Setelah menetas, ulat atau larva menggali ke dalam buah muda atau memakan permukaan buah yang matang.
Pengendalian: Ulat Tirathaba dapat dikendalikan dengan Dipterex atau Thiodan. Cara: Dipterex atau Thiodan sebanyak 0,55 kg dilarutkan dalam 370 liter air (dosis per hektar) dan diaduk hingga merata, kemudian disemprotkan pada tanaman kelapa sawit yang terserang ulat Tirathaba.
5. mamalia
Hama yang termasuk mamalia (mamalia) adalah babi hutan dan monyet. Hama ini sangat merusak perkebunan kelapa sawit. Di daerah tertentu di Sumatera, gajah sering menyebabkan kerusakan serius pada perkebunan kelapa sawit yang masih muda. Selain itu, tikus (rodentia) merupakan hama perusak (pemakan) buah kelapa sawit yang sudah tua.
Pengendalian : dengan cara biologi yaitu dengan memelihara hewan predator yang memangsa hewan tersebut. Salah satu contohnya adalah memelihara burung hantu atau ular yang bisa (racun) sudah dibuang agar tidak membahayakan bagi pekerja yang tujuannya untuk membasmi tikus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar