Mengetahui dosis pemupukan kelapa sawit yang tepat merupakan dambaan setiap produsen dan pengusaha kelapa sawit. Apa yang membuat pohon itu layak secara ekonomi adalah kelapa sawit.
Sementara harga terkadang berfluktuasi, hal ini tidak terjadi sepanjang tahun karena turunan yang dihasilkan sangat serbaguna dan cocok untuk sebagian besar industri, termasuk industri minyak nabati, biodiesel dan kecantikan.
Ketiga industri yang saya sebutkan tadi seringkali membutuhkan CPO dalam jumlah yang signifikan. Sehingga ada kalanya harga TBS kembali naik tajam. Kami sering menemukan bahwa ketika harga TBS naik, produksi TBS di ladang kelapa sawit kami rendah dan terbatas. Kami tidak mengharapkan harga naik tetapi produksi
TBS ada di bawah. Oleh karena itu kita perlu menjaga volume produksi TBS agar pada saat harga turun produksi tetap stabil.
Meskipun produksi TBS sesekali meningkat, namun tidak cukup signifikan sehingga kami yakin harga TBS akan meningkat. Kami berharap mendapatkan lebih banyak penanaman.
Menjaga produksi TBS, pemeliharaan kelapa sawit dan produksi pupuk. Perkebunan kelapa sawit dapat kita gunakan sebagai monitoring dengan menganalisa trendnya. Misalnya, jika kelapa sawit memiliki banyak gulma, kami secara kimiawi (penyemprotan) dan mekanis (pembersihan) mengendalikan gulma tersebut.
Saya tidak akan membahas metode mana yang direkomendasikan karena sekarang kita akan menentukan dosis minyak sawit yang tepat. Jadi pilihan antara keduanya kembali kepada Anda.
Pemupukan kelapa sawit memerlukan perhatian khusus, bukan hanya karena merupakan faktor kunci dalam meningkatkan dan mempertahankan produksi TBS, tetapi juga karena memenuhi biaya (anggaran) yang besar yang tidak dikelola dengan baik dan dikelola dengan baik.
Yang pertama adalah mengetahui kualitas pupuk yang Anda beli atau gunakan. Selanjutnya, kita perlu menentukan status nutrisi daun dan tanah kelapa sawit. Untuk mengidentifikasi daun dan tanah dengan tepat, apakah kadar unsur hara diinginkan atau tidak, setuju atau tidak setuju, hal ini harus dilakukan di laboratorium dengan menguji ketersediaan pupuk kandang, daun dan tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar