Semakin banyak orang yang beralih ke pola makan nabati yang lebih sehat, permintaan akan minyak nabati, seperti minyak sawit, juga diperkirakan akan meningkat.
Menurut Oil World, produksi empat minyak nabati (minyak sawit, minyak bunga matahari, minyak kedelai, dan minyak rapeseed) diperkirakan akan meningkat sekitar tujuh juta ton pada tahun 2022.
Peningkatan produksi minyak sawit tidak harus berdampak negatif pada planet atau umat manusia. Otoritas Indonesia, serta pelanggan di seluruh dunia, semakin menuntut agar minyak sawit diproduksi secara berkelanjutan dan dapat dilacak ke perkebunan. Dengan berfokus pada bagaimana kelapa sawit ditanam, hal ini lebih lanjut mempromosikan praktik pertanian terbaik yang menghasilkan hasil lebih tinggi per hektar produktivitas. Hal ini memungkinkan petani menanam lebih banyak di lahan yang sama, yang berimplikasi pada perlindungan hutan yang lebih baik, karena tidak ada lahan baru yang perlu dibuka. Meningkatnya kebutuhan akan produksi kelapa sawit yang transparan tidak hanya berdampak positif pada praktik pertanian/perkebunan global, tetapi pelanggan juga dapat mempelajari manfaat nyata dari komoditas sederhana ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar